LAPORAN PRAKTIKUM SEDIAAN SALEP

MODUL IV
SALEP

I.            TUJUAN
Melakukan kontrol kualitas sediaan salep meliputi daya menyebar, daya melekat, daya proteksi, dan kecepatan pelepasan obat dari salep.

II.            DASAR TEORI
Salep adalah sediaan setengah padat yang dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar slep yang cocok. Pemerian tidak boleh tengik. Kadar kecuali dikatakan lain dan untuk salep yang menggunakan obat keras atau obat narkotik, kadar bahan obat adalah 10 %.
                                                                                                               (Anonim, 1997)

Salep (unguents) adalah preparat setengah padatuntuk pemakaian luar yang dimaksud kan untuk pemakaian pada mata dibuat khusus dan disebut salep mata. Salep dapat mengandung obat atau tidak mengan dung obat, yang disebutkan terakhir biasanya dikatakan sebagai Dasar Salep (basis oipment) dan digunakan sebagai pembawa dalam penyiapan salep yang mengandung obat.
Dasar salep digolongkan kedalam 4 kelompok besar, yaitu :
1.      Dasar Salep Hidrokarbon
Bersifat lemak (bebas air), preparat yang berair mungkin dapat dicampurkan hanya dalam jumlah sedikit saja. Dasar Hidrokarbon dipakai terutama untuk efek emolien.
2.      Dasar Salep Absorpsi
Dapat menjadi dua tipe :
-          Memungkinkan percampuran larut berair
-          Yang sudah menjadi emulsi air minyak
3.      Dasar Salep Yang Dapat Dibersihkan Dengan Air
Merupakan emulsi minyak dalam air yang dapat dicuci dari kulit dan pakaian dengan air.


4.      Dasar Salep Larut Air
Basis yang larut dalam air, biasanya disebut sebagai Grea Seless karena tidak mengandung bahan berlemak.

§  Pemilihan Dasar Salep
Pemilihan dasar salep untuk dipakai dalam formulasi dari salep tergantung pada pemikiran yang cermat atas sejumlah faktor-faktor termasuk :
a.       Laju pelenglepasan yang diinginkan bahan obat dari dasar salep.
b.      Keinginan peningkatan oleh dasar salep absorpsi perlakuan dari obat.
c.       Kelayakan melindungi lembab dari kulit oleh dasar salep.
d.      Jangka lama dan pendeknya obat stabil dalam dasar salep.
e.       Pengaruh obat bila ada terhadap kekentalan atau hal lainnya dari dasar salep.
                                                                                                                   (Ansel, 1989)

Berdasarkan komposisi salep, dibedakan menjadi :
a)      Dasar salep hidrokarbon : vaselin putih, vaselin kuning, campuran malam putih dan kuning, paraffin encer, paraffin padat, jelene, minyak tumbuh-tumbuhan.
b)      Dasar salep serap ( dapat menyerap air ) : adeps lanae, lanoline, unguentum simplek ( 30 bag.malam kuninng dan 70 bag.minyak wijen ), hidroplhic petrolatum.
c)      Dasar salep dapat dicuci dengan air : dasar salep emulsi tipe M/A, emulsifying ointment
d)     Dasar salep yang larut dalam air : terdiri dari PEG atau campuran PEG
( Anief, 1987 )

§  Pembuatan Salep
Baik adalam ukuran besar maupun kecil, salep dibuat dengan dua metode umum, yaitu :
o   Pencampuran
Dalam metode pencampuran, komponen dari salep dicampur bersama-sama dengan segala cara sampai sediaan yang rata tercapai. Pada sekala kecil seperti resep yang dibuat tanpa persiapan, ahli farmasi dapat mencampur komponen-komponen dari salep dalam lumpang dengan sebuah alu atau dapat juga menggunakan sudip dan lempeng salep (gelas yang besar atau porselen) untuk menggerus bahan bersama-sama. Beberapa lempeng salep dari gelas adalah gelas penggiling, supaya dapat lebih hancur pada proses penggerusan.
o   Peleburan
Dengan metode peleburan, semua atau beberapa komponen dari salep dicampurkan dengan melebur bersama dan didinginkan dengn pengadukan yang konsten sampai mengental. Komponen-komponen yang tidak dicairkan biasanya ditambahkan pada campuran yang telah mengental setelah didinginkan dan diaduk. Tentu saja bahan-bahan yang mudah menguap ditambahkan terakhir bila temperature dari campuran telah cukup rendah tidak meyebabkan penguraian atau penguapan dari komponen. Banyak bahan-bahan ditambahkan pada campuran yang membeku dalam bentuk larutan, yang lain penambahan sebagai serbuk yang tidak larut, biasanya digerus dengan sebagian dasar salep. Dalam skala kecil proses peleburan dapat dilakukan pada cawan porselen atau gelas beker; pada skla besar umumnya dilaksanakan hetel uap berjaket; sesaat setelah membeku; salep dimasukkan melalui gilingan salep (dalam pabrik skala besar) atau digosok-gosokan dengan lumpang (pada pembuatan skala kecil) untuk memastikan homogenitasnya.

o   Pengawetan Salep
Sering memerlukan penambahan pengawet kimia sebagai antimikroba pada formulasi untuk mencegah prtumbuhan mikroorganisme yang terkontaminasi. Pengawet-pengawet ini termasuk hidroksibenzoat, fenol-fenol , asam benzoat, asam sorbet, garam ammonium kuartener, dan campuran lainnya.
                                                                                                                   (Ansel, 1989)

o   Rute Penetrasi
Bila suatu system obat digunakan secara topical maka obat akan keluar dari pembawanya yang berdifusi kepermukaan jaringan kulit. Ada tiga jalan masuk yang utama :
-          Melalui  daerah kantung rambut.
-          Melalui kelenjar keringat.
-          Melalui stratum korneum yang terletak diantara kelenjar keringat dan kantung rambut.
o   Metode Pengkajian
Pada metode pengkajian ini dapat dibagi menjadi dua teknik, yaitu :

·         Teknik In Vitro
Teknik In Vitro, yang terpenting untuk mengkaji penetrasi kulit, meliputi penggunaan beberapa macam sel difusi dimana kulit binatang atau manusia terikat pada suatu tempat, dan senyawa-senyawa yang lewat dari permukaan epidermis ketempat cairan diukur.
·         Teknik In Vivo
Teknik In Vivo, yang terpenting adalah teknik histologis, penggunaan perunut, analisis jaringan dan cairan tubuh serta pembawa respon-respon biologis.
                                                                                                             (Lachman, 1994)

III.            ALAT DAN BAHAN
1.       Alat:


·         Alat daya menyebar
·         Alat daya melekat
·         Alat daya proteksi
·         Stop watch
·         Alat disolusi
·         Sel disolusi
·         stirer
·         peralatan gelas



2.       Bahan:


·         Salep asam salisilat basis lemak
·         Salep asam salisilat basis PEG
·         Larutan fenoftalein
·         Kertas saring
·         Membran selofan porous



IV.            METODE KERJA
·         Uji daya menyebar salep
0,5 gram salep ditimbang, diletakkan di tengah alat (kaca bulat)

Kaca ditimbang terlebih dahulu, kaca tersebut diletakkan di atas massa salep dan dibiarkan selama 1 menit.

Di ukur berapa salep yang menyebar ( denan mengambil panjang rata-rata diameter dari beberapa sisi )

CONTINUE.....

download disini http://adf.ly/spA8N

Comments

Popular Posts