LAPORAN PRAKTIKUM FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAN NON SOLID MODUL II EMULSI
EMULSI
I.
TUJUAN
- Mengetahui pengaruh HLB terhadap
stabilitas Emulsi
- Mengetahui pengaruh penggunaan
alat terhadap stabilitas emulsi
- Mengetahui sifat alir sediaan
plastik
- Menentukan tipe emulsi
II.
DASAR
TEORI
Emusi adalah
sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdisperi dalam
cairan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok.
Emulsi
merupakan sediaan yang mengandung dua zat ayng tidak tercampur, biasanya air
dan minyak, di mana cairan yang sat terdispersi menjadi butir-butir kecil dalam
cairan yang lain.
Dispersi ini
tidak stabil, butir-butir ini mengandung (koalesen) dan membentuk dua lapisan
air dan minyak yang terpisah.
Zat
pengemulsi (emulgator) merupakan komponen yang paling penting agar memperoleh
emulsa yang stabil. Semua emulgator bekerja dengan membentuk film
(lapisan) di sekeliling butir-butir
tetesan yang terdispersi dan film ini berfungsi agar mencegah terjadinya
koalesen dan terpisahnya cairan dispers sebagai fase trepisah. Terbentuk dua
macam tipe M/A di mana fase intern
adalah air dan fase extern adalah
minyak.
Zat
pengemulsi adalah P.G.A., Tragachantha, Gelatin, Sapo, Senyawa Ammonium
kwartener, Cholesterol, Surfactan seperti Tween, Span dan lain-lainnya. Untuk
menjaga stabilnya emulsi perlu diberi pengawet yang cocok.
Emulsa dapat
dibedakan dalam :
1.
Emulsa Vera (Emulsi alam)
Emulsa vera dibuat dari biji atau buah, dimana terdapat
di samping minyak lemak juga emulgator yang biasanya zatseperti buah telur.
2.
Emulsa spuria (Emulsi buatan)
·
Emulsi dengan minyak lemak
·
Emulsi dengan paraffinum
liquidum
·
Emulsi dengan cera atau lemak
padat
·
Emulsi dengan extractum spissum
·
Emulsi dengan minyak eteris
kreosotum, benzylis benzoas
·
Emulsi dengan balsamum
peruvianum, balsamum copaivae terebinthina laricina
·
Emulsi dengan bromoformum.
(Anief,Moh.1987)
Emulsi adalah sistem
dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam
bentuk tetesan kecil. Jika minyak yang merupakan fase terdipersi dan larutan
air merupakan fase pembawa, sistem ini di sebut emulsi minyak dalam air.
Sebaiknya, jika air atau larutan air yang merupakan fase terdispersi dan minyak
atau bahan seperti minyak merupakan fase pembawa, sistem ini di sebut emulsi
air dalam minyak. Emulsi dapat di stabilkan dengan penambahan bahan pengemulsi
yang mencegah koalesensi, yaitu penyatuan tetesan kecil menjadi tetsan besar
dan akhirnya menjadi satu fase tunggal yang memisah. Bahan pengemulsi (
surfaktan ) menstabilkan dengan cara menempati antar permukaan antara tetesan
dan fase eksternal, dan dengan membuat batas fisik di sekeliling partikel yang
akan berkoalesensi. Surfaktan juga mengurangi tegangan antar permukaan antara
fase, sehingga meningkatkan proses emulsifikasi selama pencampuraan.
( Anonim. 1995)
Cara menentukan H.L.B. ideal dan tipe kimia surfaktan
Dapat dilakukan dengan tiga fase :
Fase I : menentukan
HLB yang diperlukan secara kira-kira. Dibuat 5 macam atau lebih emulsi suatu
zat cair dengan sembarang campuran surfaktan, dengan kles kimia yang sama,
misalnya campuran span 20 dan tween 20.
Dari
hasil emulsi dibedakan salah satu yang terbaik diperoleh HLB kira-kira. Bila
semua emulsi baik atau jelek maka percobaan diulang dengan mengurangi atau
menambah emulgator.
Fase II :membuat lima macam emulsi lagi dengan
nilai HLB di sekitar nilai HLB yang diperoleh dari fase I. Dari kelima eulsi
tersebut dipilih emulsi yang terbaik, maka diperoleh nilai HLB yang ideal.
Fase III :membuat lima macam emulsi lagi dengan
nilai HLB yang ideal (lihat fase II) dengan menggunakan macam-macam surfaktan
atau campuran surfaktan. Dari emulsi yang paling baik dapat diperoleh campuran
surfaktan mana yang paling ideal.
Ketidakstabilan dalam emulsi farmasi dapat
digolongkan sbb :
1.
flokulasi dan creaming
Creaming merupan pemisahan dari emulsi menjadi beberapa lapis cairan, di
mana masing-masing lapis mengandung fase dispers yang berbeda. Nama cream
berasal dari peristiwa pemisahan sari susu dari susu (milk). Sari susu tersebut
dapat dibuat casein, keju, dsb.
2.
Koalesen dan pecahnya Emulsi (cracking atau breaking)
Creaming
adalah proses yang bersifat dapat kembali, berbeda dengan proses cracking
(pecahnya emulsi) yang bersifat tidak dapat kembali.
Pada
creaming, flokul fase dispers mudah didispersi kembali dan terjadi campuran
homogen bila digojog perlahan-lahan.
Sedang pada
cracking, penggojogan sederhana akan gagal untuk mengelmusi kembali butir-butir
tetesan dalam bentuk emulsi yang stabil.
3.
Invers
Adalah
peristiwa berubahnya sekonyong-konyong tipe emulsi M/A ke tipe A/M atau
sebaliknya.
(Anief,Moh. 1987)
Zat pengemulsi
Tahap awal dalam pembuatan suatu emulsi adalah pemilihan zat
pengemulsi. Agar berguna dalam preparat farmasi, zat pengemulsi harus mempunyai
kualitas tertentu. Salah satunya, ia harus dapat di campurkan dengan bahan
formulatif lainnya dan tidak boleh mengganggu stabilitas atau efikasi dari zat
terapeutik. Ia harus stabil dan tidak boleh terurai dalam preparat. Zat
pengemulsi harus tidak toksis pada penggunaan yang di maksud dan jumlahnya yang
di makan oleh pasien. Juga ia harus berbau, rasa, dan warna lemah. Barangkali
yang paling penting adalah kemammpuan dari zat pengemulsi tersebut untuk
membentuk emulsi tersebut agar tercapai shelf life dari produk tersebut
(Ansel.C. 1989)
Emulgator merupakan komponen yang
penting untuk memperoleh emulsi yang stabil.Ada dua macam tipe emulsi yang
terbentuk yaitu tipe M/A dimana tetes minyak terdispersi ke dalam fase air dan
tipe A/M dimana fase intern adalah air dan fase ekstern adalah minyak.Fase
intern disebut pula fase dispers atau
fase diskontinu.
(Anief,Moh,2007)
III.
ALAT
DAN BAHAN
·
ALAT
o Blender
o Alat
gelas
o Viskosimeter
elektrik
·
BAHAN
o Oleum
arachidis
o Tween
80
o Span
80
o Akuades
IV.
CARA
KERJA SKEMATIS
a. Formula
R/ oleum arachidis 100 gram
Tween 80 25 gram
Span 80 25 gram
Akuades 500 gram
Buatlah
formulasi emulsi seperti di atas dengan mempergunakan perbandingan tween 80 dan
span 80 sebagai berikut :
KAERENA ADA TABEL DAN GRAFIK JADI KALO DI TAMPILKAN DISINI GAK JELAS GAMBARNYA, UNTUK ITU SILAHKAN DOWNLOAD DI SINI YAK
KAERENA ADA TABEL DAN GRAFIK JADI KALO DI TAMPILKAN DISINI GAK JELAS GAMBARNYA, UNTUK ITU SILAHKAN DOWNLOAD DI SINI YAK
Comments
Post a Comment